Blog

Jenis-Jenis Cedera Olahraga

Banyak sekali manfaat olahraga yang tentunya kita semua pesan bersama. Namun, jika Anda tidak melakukannya dengan benar, ada risiko cedera yang mungkin terjadi saat Anda berolahraga. Tidak hanya keseleo, ada beberapa Jenis-jenis cedera yang mungkin terjadi saat Anda berolahraga, bahkan ada yang memerlukan pembedahan.

Jenis-Jenis cedera olahraga

Cedera olahraga dapat terjadi tidak hanya karena kurangnya persiapan atau pemanasan, tetapi juga karena terlalu banyak berolahraga. Kecelakaan juga dapat menyebabkan seseorang cedera saat berolahraga. Kali ini akan membahas tentang  beberapa jenis cedera yang paling umum terjadi saat seseorang berolahraga:

  1. Cidera kaki

Keseleo di kaki adalah salah satu jenis cedera yang paling umum. Keseleo terjadi ketika ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang) terlalu teregang atau bahkan robek. Sebenarnya keseleo ini tidak hanya bisa terjadi pada kaki saja. Menurut Klinik Cleveland, keseleo juga bisa terjadi di lutut atau tangan.

READ  Inilah 4 pemain Naturalisasi Laga Timnas Indonesia vs Burundi

Terkilir biasanya terjadi saat Anda melakukan tikungan atau belokan secara tiba-tiba, atau beristirahat di permukaan yang tidak rata. Untuk mengatasi cedera olahraga yang terjadi pada kaki Anda, Anda perlu istirahat. Anda juga bisa membalutnya agar area yang cedera tidak terlalu banyak bergerak. Mengompres dengan es juga membantu meredakan nyeri dan bengkak yang muncul.

Baca juga: manfaat yoga yang bisa anda dapatkan!

  1. Kram otot

Kram otot juga merupakan salah satu jenis cedera yang paling umum saat Anda berolahraga. Biasanya kram otot terjadi saat Anda kurang melakukan pemanasan, lalu segera dorong diri Anda untuk berolahraga.

Kram ditandai dengan rasa sakit yang intens tetapi singkat, biasanya kurang dari satu menit. Namun, rasa sakit dapat bertahan hingga 10 menit setelah rasa sakit yang parah mereda. Kram bisa terjadi di mana saja. Betis, paha, dan punggung adalah beberapa area tubuh yang paling sering mengalami kram. Kram bisa terjadi lagi dalam waktu singkat, jika Anda memaksanya untuk kembali berolahraga tanpa istirahat atau langsung berjalan.

READ  Diikuti 10 Ribu Peserta, Begini Persiapan Jakarta Marathon 2023 Yang Akan Digelar

 

  1. Cedera lutut

Nyeri lutut biasanya terjadi pada olahraga yang sering menggunakan lutut sebagai penopang berat badan. Cedera yang satu ini bisa dari otot yang terlalu meregang atau bahkan robek. Ada dua jenis cedera lutut yang umum: lutut pelompat dan lutut pelari. Lutut jumper adalah peradangan pada otot di tempurung lutut yang menghubungkan ke tulang kering.

Mengutip John Hopkins Medicine, kondisi ini bisa terjadi karena penggunaan sendi lutut yang berlebihan, misalnya berulang kali pada permukaan yang keras atau dari ketinggian tertentu. Sedangkan runner’s knee terjadi ketika tempurung lutut tidak dapat bergerak dengan baik terhadap sumbu femur. Rasa sakit ini bisa membuat lutut Anda berderit saat digerakkan. 

READ  Berikut Ini Rekomendasi Website Hapus Background Foto Bisa Kamu Jajal!

Mengistirahatkan lutut, menempatkan lutut lebih tinggi dari tubuh, dan mengoleskan kompres es adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan nyeri dan bengkak yang terjadi.

  1. Cedera bahu

Cedera bahu lebih sering terjadi pada atlet bisbol atau golf karena sering bertumpu pada bahu. Jenis cedera ini ditandai dengan rasa sakit dari bahu yang menjalar ke tangan di sisi telapak tangan. Rasa sakit ini disebabkan oleh kerusakan pada tendon yang menekuk ke arah tangan depan.

  1. Cedera Tendon Achilles

Salah satu cedera otot yang juga dapat terjadi saat berolahraga adalah cedera tendon Achilles. Tendon Achilles adalah otot yang menghubungkan tulang betis dengan tumit dan berperan penting dalam berbagai aktivitas, seperti berlari dan berjalan.