Perdamaian antara Palestina dan juga Israel pada saat ini semakin menimbulkan kekacauan. Tidak adanya timbul hal-hal yang akan membuat kedua negara tersebut akan damai. Kericuhan yang terjadi membuat masyarakat Palestina kacau dan beberapa pemain bola Eropa memberikan perhatiannya terhadap kericuhan yang terjadi.
Akan tetapi, siapa yang menyangka bahwa dari kabar yang beredar kekacauan tersebut justru menimbulkan masalah bagi para pemain yang membela kaum Palestina. Para pemain Eropa tersebut justru dibekukan oleh klubnya sendiri nih. Beberapa hal yang terjadi akibat dari memanasnya perang antara Palestina dan Israel adalah sebagai berikut.
Serangan Mendadak di Rumah Sakit
Peristiwa yang pertama adalah terjadinya serangan secara mendadak dari para pasukan militer oleh tentara Israel. Serangan tersebut mereka lakukan di kompleks rumah sakit tepatnya berada di rumah sakit Baptis Al-Ahli, jalur Gaza. Dari penyerangan yang secara mendadak tersebut menelan banyak korban jiwa yakni sekitar 500 orang tewas di lokasi kejadian.
Anak-Anak Menjadi Korban
Setelah para militer Israel menyerang secara mendadak di salah satu rumah sakit di Gaza, yang menyita perhatian dunia termasuk para pemain bola Eropa adalah anak-anak ikut menjadi korban Jiwa. Hal ini menjadi alasan Israel dikecam oleh dunia termasuk para pesepakbola yang dengan serentaknya memberikan suara mereka sebagai bentuk keprihatinan terhadap Palestina.
Pemain Bola Eropa Dibekukan
Bukan karena adanya pertikaian antara Palestina dan Israel yang membuat pemain bola Eropa dibekukan. Melainkan nih, para pemain yang mendukung Palestina justru mendapatkan sanksi dari klubnya sendiri yakni berakhir dibekukan. Para pemain tersebut di antaranya adalah Anwar El Ghazi pemain dari Bundesliga klub Mainz 05 dan Youcef Atal pemain Nice, liga Prancis.
Dari kedua pemain tersebut, baru-baru ini nih kabarnya pemain yang cukup terkenal yakni Mohamed Salah dan Karim Benzema juga memberikan dukungannya tetapi untuk tanggapan dari klub pemain tersebut belum merilis pernyataan apapun.
Apa yang dilakukan oleh klub sebesar Nice dan Mainz 05 sejatinya memperlihatkan dukungan mereka terhadap genosida dari Israel. Mereka rela membekukan pemain yang memiliki andil besar dalam tim lantaran menyuarakan dukungan terhadap kaum Palestina. Bisa jadi juga ada andil FIFA dibalik keputusan Nice dan Mainz 05.
Hal ini terjadi lantaran FIFA tidak pernah pro terhadap Palestina, klub yang membela kaum Palestina akan didenda. Sehingga untuk menghindari hukuman FIFA klub akan bertindak kepada semua pemain yang secara terang-terangan mendukung Palestina. Seperti yang terjadi kepada Youcef Atal dan Anwar El Ghazi tersebut.
Keadaan berbanding terbalik dilakukan FIFA saat terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina di mana mereka memberikan dukungan penuh kepada Ukraina. Bahkan hampir semua klub besar memberikan dukungan terhadap Ukraina yang dianggap menjadi korban keganasan Rusia.
Sedangkan mereka menutup mata dan telinga terhadap Palestina yang sudah lama merasakan keganasan para zionis Israel. Dari sini kita bisa melihat kemana FIFA berpihak, sehingga ketika ada pemain yang berlawanan dengan mereka, klub akan segera bertindak. Ozil sudah pernah merasakannya di Arsenal beberapa tahun yang lalu.
Demikian pembahasan artikel ini terkait dengan pemain bola Eropa yang dibekukan setelah mendukung Palestina. Namun kita salut terhadap pemain yang tetap mendukung Palestina meski mereka tahu dengan resiko yang akan dihadapi. Lantas bagaimana tanggapan kalian?
