Agar tetap aktif dan sehat, anak-anak harus berolahraga secara teratur. Selain olahraga kardio seperti lari, berenang, atau bersepeda, anak juga bisa melakukan latihan angkat beban atau strength training. Dalam dunia fitnes, jenis latihan ini juga dikenal dengan istilah resistance training.
Namun, latihan beban pada anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Ada hal-hal yang harus diperhatikan saat mengangkat beban agar anak dapat melakukannya dengan aman, menyenangkan dan mendapatkan manfaat yang maksimal.
Baca juga: jenis-jenis latihan otot punggung.
Bisakah anak-anak melakukan latihan beban?
Anak-anak dapat melakukan latihan kekuatan, dianjurkan untuk tidak menggunakan beban berat seperti orang dewasa. Mengangkat beban untuk anak dapat dilakukan dengan menggunakan tubuhnya sendiri sebagai penopang atau menggunakan alat seperti kettlebell, resistance band, atau peralatan tertentu di gym.
Latihan kekuatan pada anak berguna untuk membangun kekuatan otot dan tubuh. Latihan ini juga dapat dilakukan sebagai bagian dari terapi untuk anak yang cedera atau anak yang aktif sebagai atlet.
Tidak seperti orang dewasa, latihan beban untuk anak-anak tidak disarankan menggunakan barbel atau beban berlebihan lainnya. Semakin besar anak, beban yang digunakan dapat meningkat secara perlahan.
Usia yang tepat bagi anak untuk memulai latihan beban
Secara umum, anak-anak dapat memulai pelatihan segera setelah mereka dapat berpartisipasi dalam olahraga yang terorganisir. Latihan angkat beban pada anak dengan menggunakan berat sendiri (seperti sit up atau push up) dapat dideteksi sejak dini, dapat mengikuti petunjuk dan mampu mempraktekkan teknik dan bentuk yang tepat.
Penggunaan gratis dapat dimulai pada usia 7 atau 8 tahun, asalkan anak dapat berhati-hati dan mampu mengangkat beban dengan aman di bawah pengawasan instruktur.
Durasi latihan beban untuk anak-anak
Anak usia sekolah disarankan untuk melakukan aktivitas fisik selama 60 menit setiap hari atau lebih. Latihan beban dapat dimasukkan sebagai bagian dari aktivitas fisik sehari-hari. Untuk memperkuat otot dan tulang, latihan beban dianjurkan untuk anak-anak setidaknya tiga hari seminggu.
Latihan kekuatan pada anak-anak berfokus pada penggunaan beban yang lebih ringan dengan lebih banyak pengulangan. Ini tidak sama dengan angkat beban dan angkat beban dalam disiplin yang lebih berfokus pada mengangkat beban terberat.
Anak-anak tidak boleh melakukan angkat berat atau angkat beban seperti orang dewasa dan sebaiknya menghindari olahraga seperti binaraga yang fokus pada pembentukan massa otot.
Manfaat latihan beban untuk anak
Bila dilakukan dengan benar, latihan beban pada anak dapat memberikan banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot
- Lindungi otot dan persendian anak-anak dari cedera olahraga
- Memperkuat tulang
- Menjaga berat badan yang sehat
- Menekan darah dan kadar kolesterol yang sehat
- Peningkatan kinerja anak di hampir semua jenis olahraga atau aktivitas lain yang melibatkan gerakan tubuh dan stamina seperti menari.
- Teknik yang tepat dapat terus digunakan oleh anak-anak seiring bertambahnya usia
Hal yang perlu diperhatikan saat anak melakukan latihan beban
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat anak Anda melakukan latihan beban:
- Pilih instruktur yang dapat melatih anak-anak tanpa pengalaman. Mereka akan membutuhkan lebih banyak perhatian daripada atlet remaja yang berlatih untuk waktu yang lama.
- Pastikan instruktur benar bersertifikat dan memiliki pengalaman melatih anak-anak dengan latihan beban.
- Kesenangan harus menjadi bagian utama dari latihan beban pada anak-anak. Pastikan anak Anda senang dan bersemangat melakukannya.
- Lakukan pemanasan minimal 5-10 menit berupa aktivitas aerobik dan peregangan dinamis. Lakukan pendinginan dengan aktivitas intensitas rendah dan peregangan statis.
- Mulai dengan satu atau dua set 8-12 repetisi per set yang berfokus pada kelompok otot tubuh bagian atas, bawah, dan otot inti utama.
Simak Juga: Agen Slot Online 2023