Blog

Chelsea Tinggalkan Markas Stamford Bridge

Stamford Bridge, sebuah ikon di dunia sepakbola, telah menjadi saksi bisu berbagai kisah gemilang dan prestasi dari klub sepakbola papan atas, Chelsea FC. Berlokasi di Fulham Road, London, SW6 1HS, Inggris, stadion ini bukan hanya sekadar tempat pertandingan, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan kebanggaan para penggemar The Blues.

Sejarah Singkat Berdirinya Stamford Bridge, Markas Chelsea

Stamford Bridge awalnya merupakan milik London Athletic Club sebelum tahun 1905. Namun, perubahan besar terjadi ketika Gus Mears dan saudaranya, JT Mears, mengambil alih kepemilikan tanah tersebut.

Pada awalnya, mereka menawarkan stadion kepada Fulham, klub sepakbola yang sudah mapan di daerah tersebut. Namun, tawaran itu ditolak oleh Fulham, membuka jalan bagi Mears bersaudara untuk merencanakan sesuatu yang baru, yaitu membangun stadion sepakbola.

Evolusi Nama dari Sanford ke Stamford Bridge

Nama Stamford Bridge sendiri memiliki cerita unik. Awalnya disebut Sanford Bridge, diambil dari sebuah jembatan yang melintasi anak sungai Stanford Creek yang ada di dekat jalur kereta. Evolusi nama dari Sanford menjadi Stanford, dan kemudian menjadi Stamford, tentunya menjadi cerminan perjalanan panjang akan sejarah stadion ini.

READ  Fakta Menarik Menuju Pertandingan Antara Real Madrid Kontra Sevilla Liga Spanyol 2023

Menariknya lagi, ternyata tadion ini ternyata tidak hanya mengalami evolusi dalam namanya saja, akan tetapi juga dalam bentuk fisiknya. Pada tahun 1990-an, stadion ini menjalani serangkaian renovasi besar-besaran untuk memberikan pengalaman modern kepada para penontonnya.

Kenapa Chelsea Meninggal Stamford Bridge?

Pada bulan Juli lalu, klub sepakbola The Blues telah membeli tanah. Yang mana terletak di sisi stadion kandang. Hal tersebut untuk mengawali proses renovasi stadion yang saat ini mampu menampung 40.000 lebih orang tersebut.

Akan tetapi, Chelsea dikabarkan masih melakukan pertimbangan untuk meninggalkan Stamford Bridge. Jurasek selaku CEO mendorong untuk dilakukan relokasi atau pindah stadion sementara.

The Blues diperkirakan akan memperoleh yang dibeli tersebut di tahun 2025 mendatang. Namun, pembelian lahan ini setidaknya selaras dengan dukungan para penggemar.

READ  Persiapan Piala Dunia U-17 di Beberapa Stadion

Yang mana para fans Chelsea mengharapkan renovasi pada stadion. Namun, sayangnya ada batu sandungan dalam proses renovasi Stadion Stamford Bridge.

Renovasi Stadion yang akan dilaksanakan diperkirakan membutuhkan waktu sedikitnya 5 tahun. Sehingga The Blues membutuhkan stadion alternatif sebagai kandangnya semasa periode renovasi tersebut.

Markas Alternatif Chelsea

Alternatif pertama adalah harus berbagi stadion dengan Fulham yakni ke Twickenham. Yang mana merupakan rival di tingkat lokal keduanya untuk berlaga do Craven Cottage selama renovasi Stamford Bridge.

Alternatif lainnya, meminjam Wembley sebagaimana yang dilakukan Tottenham. Akan tetapi, untuk berpindah permanen, Jurasek lebih memilih bermain di kandang hingga stadion baru rampung direnovasi.

Dengan demikian The Blues tidak dapat meninggalkan Stamford Bridge sebelum memperoleh persetujuan CPO. Setidaknya dari 14.000 anggota CPO, voting untuk pindah sebelum rencana potensial dilaksanakan harus sebesar 75%.

READ  Perubahan Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Di Putaran Kedua Kualifikasi

Masa depan markas Chelsea ini sudah sejak lama dipertimbangkan. Sebelumnya, pembelian kembali saham milik CPO sudah ditawarkan oleh klub tahun 2011 silam yang ditolak. Tahun 2012 sempat direncanakan untuk relokasi.

Kemudian 2015 diumumkan untuk renovasi Stamford Bridge dengan kapasitas 60.000 orang. Akan tetapi pengajuan Chelsea ini tidak berjalan lancar, dan tertunda di tahun 2018. Sebab iklim investasi pada saat itu kurang menguntungkan.

Hingga saat ini masih belum ada informasi pasti terkait langkah yang akan diambil. Baik Chelsea dan fans tentunya berharap Clearlake dan Todd Boehly dan selaku owner baru bisa segera memberikan angin segar.