Ketika mendengar kata timnas maka Anda pasti akan langsung berpikir bahwa pemain yang bermain di dalamnya adalah semua pemain pilihan dengan permainan yang luar biasa. Salah satu pemain timnas dengan usia yang cukup muda adalah Ramadhan Sananta, dengan permainan yang memukau dirinya berhasil membuat banyak orang tertarik untuk mengenal dan mengidolakannya.
Sejauh ini sananta selama bermain dengan timnas sudah mengikuti 6 pertandingan dengan perolehan gol sebanyak 4, hal ini juga terjadi ketika Sananta bergabung dengan U-23 yang mencatatkan hasil memuaskan yakni 3 gol dari enam kali pertandingan. Pemain sepakbola muda ini tidak hanya sukses di timnas saja tetapi juga sudah membuktikan kelihaiannya di persis solo.
Sewaktu di persis solo sudah mengikuti 11 kali pertandingan dan menyumbangkan gol sebanyak 5 gol. Dengan prestasi yang dimilikinya ini sehingga Shin Tae yong melirik sananta untuk bergabung ke timnas senior, namun awal-awal debutnya ternyata ada momen kelam yang harus dibawa santai oleh Sananta agar tidak merusak silaturahmi antar pemain.
Momen Kelam Ramadhan Sananta Di Timnas Indonesia
Pastinya Anda penasaran apa saja momen kelam Sananta awal-awal debutnya dalam timna Indonesia ini, bila penasaran maka Anda bisa menyimak informasi berikut ini.
Masih Berusia 19 Tahun Duduk Di Bangku Cadangan
Momen kelam pertama adalah sewaktu awal debut pelatih timnas mengandalah Dimas Drajat sebagai seorang penyerang utama. Hal ini membuat Sananta harus duduk di bangku cadangan, walaupun usianya saat itu memang masih 19 tahun. Sananta bermain pada pertandingan tersebut barulah pada menit ke-71 menggantikan dimas.
Namun di dalam pertandingan ternyata Sananta kesulitan untuk beradaptasi dan melakukan kerjasama dengan tim.
Terlihat Perdebatan Dengan Marc Klok
Pada pertandingan yang berlangsung ternyata Sananta pernah melakukan perdebatan dengan Marc Klok. Perdebatan ini dimulai ketika Klok membawa bola ke arah pertahanan lawan, namun Sananta yang diharapkan mencari posisi depan gawang malah melebar dan menyebabkan bola berhasil dicuri pemain lawan. Dari insiden ini akhirna pada menit ke 84 Sananta diistirahatkan pada kusi bench.
Demikianlah beberapa fakta kelam ramadhan sananta sewaktu awal melakukan debut ke timnas Indonesia.
Tim Sananta dan Garuda memainkan 6 pertandingan dan menyumbangkan 4 gol. Hasil serupa diraih pemain muda itu bersama timnas U-23 Indonesia. Ia bermain dalam 6 pertandingan untuk Garuda Muda dan menyumbang 3 gol.
Ia sukses menunjukkan ketajamannya bahkan di Persis Solo. Dia bermain dalam 11 pertandingan dan mencetak 5 gol. Masih muda, Sananta diperkirakan bisa berkarier panjang baik bersama timnas maupun bersama Persis. Selanjutnya, ia mampu mendapatkan kepercayaan penuh dari Shin Tae-young di timnas senior.
Pada laga tersebut, Shin Tae-young menurunkan Dimas Dorajad sebagai penyerang utama. Dimas didampingi di sayap oleh Witan Suleman dan Ezhi Maulana Vikri.
Dia baru berusia 19 tahun saat itu, dan duduk di bangku cadangan untuk pertandingan ini. Ramadhan Sananta akhirnya dimasukkan pada menit ke-71 menggantikan Dimas Draghad. Namun, ia tampak kesulitan menyesuaikan diri di lapangan.
Saat itu ia sudah bersinar bersama PSM Makassar, namun bermain di timnas Indonesia memberikan pengalaman yang benar-benar berbeda. Sananta tetap berusaha beradaptasi dengan ritme permainan tim dan membuka peluang, namun pada menit ke-76 kiper Curaçao mampu melakukan penyelamatan ke gawang.
Ada momen menarik saat dirinya dan Mark Kroc terlibat adu mulut. Pemain Persif ini membawa bola ke pertahanan lawan, diawali dengan serangan balik cepat dari waktu ke waktu.